SOP IGA YANG MENGGODA

Pekan ini sepertinya menjadi pekan terpadat bagiku, bagaimana tidak, jadwal di sekolah yang full serta jadwal les padat merayap. Bukan hanya mengajar di kelas, tetapi jadwal latihan untuk khotmil juga aku jalani sebagai panitia bagian acara mesti mahfum dari awal hingga akhir. Jadilah jadwal padat merayap.

Dengan jadwal yang padat, aku pun melengkapinya dengan nutrisi dan gizi yang tinggi. Untungnya istri adalah orang yang paham mengenai pentingnya menjaga kesehatan tubuh dengan mengkonsumsi makanan pendukung gizi seimbang, seperti perbanyak makan sayur, buah dan minum madu. Hari ini aku di bawain bekal berupa buah naga dan buah kurma. "ini kurma mas makan waktu dhuha ya" istriku mengatakannya sambil memasukkan kotak makan berisi kurma ke dalam tasku berbarengan dengan buah naga.

Buah naga aku makan sampai 3 kali, pagi sebelum sarapan, siang dan juga selepas sholat ashar. Banyak yang di bawakan oleh istriku, dan aku syukuri ia mau membawakannya.

Sore harinya, aku ada jadwal les tambahan di salah satu rumah siswaku, jaraknya tak begitu jauh dari sekolah. Setibanya di rumah siswa, akupun mengeluarkan permainan nalar matematika dan semua yang aku bawa, ia mainkan. Pikirku dalam hati, "biarlah ia mencoba semuanya, biar ia bisa bernalar". Saat asyik main, dari arah dalam rumah, kebetulan aku dan siswaku ini belajar di ruang tamu, perlengkapan ngajar juga lengkap, ada papan tulis dan alat tulisnya, bibi siswaku membawakan semangkuk sup iga lengkap dengan nasi sepiring. "tadi neneknya Rasyad buat sup iga pak Sapto, silahkan di cicipi" kata bibi Rasyad. "iya bu, terimakasih" kataku singkat.

Kami berdua masih asyik bermain, tetapi aroma dari sup iga tersebut menggoda selera. Ada kebimbangan dalam hati, aku makan sekarang gak ya, kalau makan sekarang takutnya mengganggu permainan, tapi kalau di makan nanti, udah dingin, serba salah dalam hatiku berkecamuk.

Setelah beberapa pergantian permainan matematika, akupun mengambil sesuap demi sesuap hidangan yang di khususkan untukku di atas meja. Sup iganya enak bukan kepalang dan tak ada tulangnya, semua daging yang kenyal ada juga beberapa lemak-lemak gitu, aku gak paham apa namanya, yang aku pahami menyantapnya saja. Hehehehehe. Setelah sebelumnya aku posting menjadi status whatsapp ku, banyak orang terdekatku pengen dengan sup iga tersebut, namun sayang akupun tidak bisa membawa pulang makanan tersebut, karena ini hidangan saat les tambahan yang ada saat belajar tambahan saja di rumah siswa. Alhamdulillah merasakan sup iga di sore hari. Terimakasih buat keluarga Rasyad.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review Buku MASIH ADA Karya Bang Syaiha

CATUR HADI BOWO PURWADI

DDS (Donor Darah Sedunia)